Peran Pemuda di Era Disrupsi dalam Melestarikan Budaya Local

Foto: Pemuda Dalam Merawat Budaya Lokal
JATIMNEWS - Kata disrupsi adalah istilah mulai di populerkan abad ke-20 termasuk dalam dunia bisnis, dimana perusahaan besar mengalami kemunduran sebagai akibat kreativitas dan inovasi dari perusahaan kecil dengan bisnis digital.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat sudah mulai menggeser aktivitas yang awalnya di dunia nyata ke dunia maya. Sehingga lahirlah istilah daring sebagai salah satu dampaknya yang populer di Indonesia.
Selanjutnya di era ini sudah menawarkan dua pilihan kepada kita, Yaitu antara inovasi atau tertinggal? So, adanya daya tawar itu tentu menjadi jawaban kita tersendiri bagaimana kemudian menyikapi dengan bijak dan cerdas.
Wacana tentang disrupsi dalam alam modern ini mulai ramai di perbincangkan. Disrupsi secara bahasa di sebut sebagai suatu gangguan yang terjadi pada sebuah pristiwa, aktivitas, dan proses.
Pada landasan konsepsional, disrupsi di tandai dengan perkembangan teknologi informasi di gital dan dan berubahnya eksistensi yang mengikuti revolusi industri yang telah sampai fase 4.0, di mana perkembangan informasi virtual menyergab kehidupan besar sebagain masyarakat modern dan membangun kedangkalan kultural masyarakat sipil yang inklusif.
Saat ini, tentu kita sudah menyadari akan pentingnya dunia digitalisasi baik dalam dunia bisnis, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Karena tidak menutup kemungkinan dengan berkembang pesatnya era tersebut menjadi salah satu akselerasi perekonomian mulai dari tingkat nasional maupun internasional.
Sebab tidak semudah itu pemerintah mengambil keputusan untuk memberikan jaringan yang layak di setiap sudut kota, jika fungsi Internet of things perannya kurang baik, namun inilah yang menjadi satu senjata zaman ini di mana kalangan masyarakat bawah sampai atas harus bisa hidup bergandengan dengan internet.
Read more info "Peran Pemuda di Era Disrupsi dalam Melestarikan Budaya Local" on the next page :
Editor :mawardi@2021