Tanggapan Dosen STIH tentang Pemotongan KIP-K yang Beredar di Medsos

Fodolli Sandra, SH.MH
LUMAJANG, SIGAPNEWS.CO.ID – Menanggapi unggahan akun media sosial Facebook “Sambat Bunda” yang mengklaim adanya pemotongan dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebesar Rp3 juta terhadap salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Jenderal Soedirman Lumajang, pihak kampus angkat bicara.
Unggahan yang berasal dari akun anonim atau terkunci tersebut menyebar luas dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya sivitas akademika STIH Jenderal Soedirman.
Untuk mengklarifikasi informasi tersebut, tim Sigapnews.co.id melakukan konfirmasi langsung ke kampus STIH Jenderal Soedirman yang berlokasi di Jalan Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kabupaten Lumajang, pada Kamis (10/7/2025).
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Podoli Sandra, SH., MH., menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta.
“Pihak kampus tidak pernah melakukan pemotongan dana KIP-K dalam bentuk apapun. Justru kami berupaya maksimal agar semua mahasiswa penerima memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut,” tegas Podoli.
Ia menambahkan, kampus berkomitmen untuk menjaga transparansi dan integritas dalam penyaluran bantuan pendidikan. Seluruh proses penyaluran dana KIP-K dilakukan sesuai dengan prosedur resmi dan pengawasan yang ketat.
“Kami sangat menyayangkan adanya berita tidak berdasar seperti ini. Unggahan dari akun tidak bertanggung jawab itu dapat mencoreng nama baik STIH Jenderal Soedirman,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor STIH Jenderal Soedirman, Dr. Jati Nugroho, SH., M.Hum., juga menyampaikan kekecewaannya terhadap beredarnya isu tersebut.
“Tuduhan ini bukan hanya mencoreng citra kampus, tetapi juga menyakitkan bagi para alumni kami yang telah berkiprah sebagai penegak hukum di berbagai daerah. Kami berharap isu ini segera terselesaikan dan pelaku penyebar hoaks bisa ditemukan,” tegas Dr. Jati.
Ia juga mengimbau masyarakat dan mahasiswa agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi, dan selalu melakukan klarifikasi kepada pihak kampus jika menemui hal-hal serupa.
“Kami berharap masyarakat lebih bijak menyikapi informasi di media sosial. Jangan sampai reputasi lembaga pendidikan dirusak hanya karena isu yang tidak jelas sumbernya,” pungkas Rektor STIH.
Pihak kampus menegaskan bahwa mereka akan terus menjaga kepercayaan publik dan memastikan seluruh bantuan pendidikan disalurkan secara adil dan transparan.
Editor :Tim Sigapnews
Source : Fodolli Sandra, SH.MH