Sebanyak 20 finalis ikut memeriahkan malam grand final BNFF. Mereka adalah peserta terbaik yang telah terjaring sebelumnya di zona 1 dan 2. Yakni di Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban (TBT) dan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) Kecamatan Ngraho. Para peserta dengan percaya diri dan senyum yang cerah berjalan berlenggak lenggok di atas ‘catwalk’ menampilkan karya desain busana terbaiknya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya Pemkab Bojonegoro menggeliatkan kembali ekonomi kreatif setelah pandemi covid-19 selama dua tahun. Pemkab, kata Bupati, terus tak berhenti mendorong dan menggerakkan kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Salah satunya melalui Bojonegoro Nglenyer Fashion Festival (BNFF) ini. Tujuannya memang untuk menumbuhkembangkan karya-karya generasi milenial," ucapnya.
Ibu Pembangunan Bojonegoro ini juga menjelaskan bahwa selain menggeliatkan kembali ekonomi kreatif, BNFF juga sebagai wadah apresiasi, inovasi, dan kreativitas sesuai bidang yang diminati. Harapannya akan muncul wirausahawan baru yanh mendorong anak muda untuk terus berpikir kreatif.
Bupati Anna juga mengucapkan terimakasih kepada stakeholder yang terlibat. Bupati juga mengapresiasi yang setinggi-tingginya bagi peserta yang mengikuti malam grand final BNFF.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Budiyanto menuturkan bahwa BNFF diadakan sebagai ajang positif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku ekonomi kreatif untuk generasi milenial.
BNFF kali ini mengambil tema ‘Fashion Bojonegoro Terdepan dalam Membingkai Kearifan Lokal’. Rangkaian BNFF telah diikuti 126 peserta dengan rincian 58 dari zona 1 (13 kecamatan) dan zona 2 (25 kecamatan) dengan dua kategori yang telah ditentukan.