MAWARDI MS : Wahai Pemerintah Pandailah Membaca Situasi dan Kondisi "Antara Reward dan Punishment"

Foto : Mawardi MS
JATIMNEWS | SUMENEP - Dalam rangka untuk mensukseskan program vaksinasi khususnya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berbagai macam cara yang dilakukan oleh pejabat elite publik untuk manarik daya minat masyarakat agar mau divaksin, salah satunya yakni disediakannya door prize bagi masyarakat yang mau divaksin, dan hal ini sebagai ikhtiar yang positif dalam mensukseskan dan menarik minat masyarakat agar mau divaksin. Hal ini sebagai langkah positif yang diterapkan oleh pemerintah daripada menggunakan ancaman yang amoral dan yang tak sepantasnya diucapkan oleh pejabat elite publik apalagi dalam kegiatan atau suatu forum yang resmi pada kejadian beberapa hari yang lalu.
Program vaksinasi massal oleh Pemkab Sumenep direncanakan akan digelar pada tanggal 24 Agustus 2021 dan program ini masih disosialisasikan dan ditargetkan karena mengingat rendahnya angka vaksinasi khususnya di Kabupaten Sumenep Madura. Sebab, dengan adanya program vaksinasi ini adalah untuk melindungi masyarakatnya dari penyebaran Covid-19 serta terwujudnya herd immunity di kabupaten Sumenep. Sungguh niat yang baik dan luar biasa apabila dilandasi dengan cara-cara yang baik pula agar masyarakat mau mengikuti program vaksinasi massal, semisal memberikan riwerd berupa hadiyah atau door prise, bukan dengan cara memberikan punishment atau ancaman ataupun perintah yang meresahkan stabilitas kehidupan masyarakat. Semisal menyuruh Pemerintah Desa untuk mencuri sapi masyarakat yang enggan untuk divaksin.
Hal tersebut menjadi pelajaran besar dan sangat berharga kepada para Elite Pejabat Publik agar berhati-hati dalam berucap apalagi dalam bertindak dan bahkan harus sudah hati-hati dalam berfikir, apalagi kalau disampaikan di tempat umum yang melibatkan beberapa jajaran pemerintah. Karena sejatinya para pejabat itu harus bisa menjadi role model dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, karena masyarakat itu butuh edukasi dari pemerintah, bukan malah ditakut-takuti seperti yang viral kemaren, meskipun hanya sebatas candaan kata yang bersangkutan pada video klarifikasinya, padahal ketika menyampaikan di forum itu sangat serius dan dengan nada jelas dan bahkan juga membawa nama Bupati. Maka pandai-pandai lah membaca situasi dan kondisi wahai para pejabat publik.
Apakabar Wahai Pejabat Publik? Bagaimana keadaannya setalah viral ucapannya "Kecok Sapena" kemudian berselang waktu yang singkat tiba-tiba ada sapi yang hilang? Siapa yang tidak curiga? Benarkah sudah memundurkan diri? Ataukah sebagai cara untuk pengalihan isu saja? Mari kawal wahai para aktivis mahasiswa, gerakan-gerakan Mahasiswa telah nyata. Maka agar bisa menghindari dari hal-hal yang negatif, pandai-pandailah membaca situasi dan kondisi serta hindari perkara yang mendatangkan perdebatan dan keresahan.
Penulis : Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sunan Giri Surabaya & Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum MABES Sumenep.
Editor :mawardi@2021