Dakwah Berbasis Sosmed Facebook

Foto : Dakwah di Media Sosial
Oleh: Mohammad Afifi, M.Pd. (Dosen STAIFA Pamekasan)
Dendi Fariky (Mahasiswa STAIFA Pamekasan)
Di zaman digital saat ini, penyebaran segala jenis informasi terjadi semakin instan, begitu pun juga keadaannya dengan komunikasi yang terjalin dalam masyarakat pada umumnya. Kalau kita flashback ke zaman sebelumnya, ide dan model komunikasi antar seseorang yang berbeda di beberapa wilayah benua atau negara adalah hal yang sulit untuk dipercaya. Namun, nyatanya pada masa teknologi saat ini menjadi hal yang mungkin sangat mudah seiring dengan perkembangan teknologi.
Pada masa sekarang ini lahirnya media sosial semakin mempermudah masyarakat dalam hal pertukaran informasi dan komunikasi. Komunikasi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu karena adanya media sosial. Paradigma masyarakat terhadap komunikasi bergeser dari yang awalnya komunikasi terjadi dengan pertemuan secara langsung berubah menjadi komunikasi menggunakan gawai atau media sosial tanpa peduli jauh atau dekatnya jarak serta perbedaan waktu.
Seiring berjalannya waktu, media sosial tidak lagi hanya digunakan oleh individu atau perorangan semata, melainkan juga digunakan oleh institusi atau organisasi.
Jangkauan pesan yang sangat luas adalah salah satu profit adanya media sosial. Salah satu media sosial yang kini gemar untuk digunakan masyarakat ialah Facebook. Pengguna Facebook berasal dari seluruh elemen dan segmentasi masyarakat tanpa ada perbedaan kelas sosial. Semua pengguna Facebook berbaur saling berkomunikasi satu sama lainnnya.
Dari sekian banyaknya konten di Facebook, terdapat juga konten dakwah yang juga tidak kalah banyaknya. Dakwah yang di awalnya dilakukan oleh pendakwah dengan pertemuan tatap muka langsung, kini berubah menjadi dakwah yang disebarkan melalui Facebook.
Para pendakwah digital saat berlomba dalam berkreasi membuat konten dakwah agar menarik atensi masyarakat, mulai dari konsep video ceramah hingga kutipan ayat dan hadis yang berhubungan dengan kehidupan keseharian. Konten dakwah pun dikemas dengan menarik. Banyak pendakwah mengemas konten dakwahnya dengan unsur kesenian komedi, musik, dan seni lainnya.
Dakwah yang viral di Facebook dapat ditinjau dari perspektif positif, yaitu masyarakat masih sangat banyak yang tertarik di dakwah. Artinya, demand dan kebutuhan masyarakat akan adanya dakwah masih sangat tinggi. Namun, pendakwah harus mampu menyiapkan diri untuk senantiasa tetap di jalan merefleksikan nilai Islam serta menyeru di kebaikan karena hal itu adalah orientasi seorang pendakwah dalam berdakwah.
Maka pada muaranya dakwah berbasis medsos ini kemudian menjadi salah satu alternative yang dapat dijadikan media menyebarkan nilai kebaikan, utamanya bagi kaum muda yang memang dunianya banyak dihabiskan dalam berkomunikasi dan mencari informasi secara virtual. Potensi ini menjadi sangat menguntungkan bagi mereka yang benar-benar ingin menyebarkan nilai-nilai kebaikan secara massif. Terlepas dari hasil yang akan didapatkan, namun upaya ini cukuplah maksimal dengan melihat media ini tidak terbatas oleh waktu dan ruang.
Editor :mawardi@2021