Belajar Menyenangkan Dengan Bahasa Arab

Foto : Sofiatus Zahriyah, M. Pd (Dosen STAIFA Pamekasan)
Belajar Bahasa asing merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh seorang pelajar khususnya mahasiswa untuk menunjang kemampuannya dalam mencari pekerjaan. Seperti kata pepatah, dengan menguasai Bahasa maka dunia berada di dalam genggamanmu. Dari pepatah tersebut sangat dianjurkan untuk para pelajar menguasai berbagai macam Bahasa.
Belajar Bahasa asing tak jarang sangat membuat seorang pelajar menjadi tidak bersemangat untuk mempelajarinya, selain karena Bahasa yang tidak dimengerti, juga ada pelafalan yang sangat susah diucapkan sehingga membuat pelajar menjadi bosan.
Dari beberapa pengalaman yang pernah ditemui sebagai pengajar Bahasa asing khususnya dibidang Bahasa arab, tidak sedikit pelajar yang semakin hari semakin berkurang rasa minat untuk mempelajari Bahasa arab. Ada juga yang hanya semangat di awal pelajaran dan di pertemuan selanjutnya menjadi kurang semangat dikarenakan pelafalan yang susah atau kesulitan dalam mengingat mufradat/ kosa kata yang baru saja mereka pelajari.
Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dari proses belajar menyenangkan, mulai dari materi pembelajaran yang mudah diterima hingga keinginan untuk belajar lebih lama
Ada beberapa cara untuk mengajar Bahasa arab yang menyenangkan:
Pertama, kuasai materi, maksudnya seorang pengajar harus mempunyai ilmu yang cukup, maksud ilmu yang cukup yakni ilmu-ilmu kebahasa Araban, dari mulai ilmu bahasa Arab, seperti Nahwu, Sharaf, Dilalah, Balaghah dsb. juga keterampilan bahasa arabnya, seperti mampu mendengar kalimat arab dengan baik, berbicara dengan fasih, membaca yang lihai dan menulis yang pandai. minimalnya seorang pengajar sudah menguasai dengan baik materi yang akan diajarkan besok hari kepada siswa-siswanya. kenapa? karena penguasaan materi bagaimana kita sampai pada tujuan kita yakni memahamkan siswa sedang kita sendiri sebagai gurunya saja tidak paham.
Kedua, pengendalian kelas, Seorang pengajar yang sudah menguasai materi tapi tidak mampu mengendalikan kelas akan menjadikannya kewalahan dalam menghadapi siswa-siswanya. karakter guru sebagai pemimpin, ia harus bisa memimpin kelas bagaikan komando prajurit di medan perang. Seorang pengajar harus memiliki sifat yang ramah tamah namun perlu juga ketegasan dalam bertindak dengan cepat dan tepat.
Ketiga, Pilih Metode Mengajar yang Relevan, metode mengajar itu lebih penting ketimbang materi pelajaran, penggunaan metode yang sesuai dan relevan adalah hal yang sangat-sangat berpengaruh dalam suksesnya pembelajaran.
Keempat, Gunakan Media Audio-Visual (Digital), Dalam rangka merangsang semangat dan daya tarik tidak ada salahnya dan justru menjadi keharusan bagi pengajar untuk menggunakan media audio-visual atau digital secara benar dan efektif, semisal menggunakan tape recorder, mp3, Youtube, Video, yang disana memuat lagu-lagu Arab atau kisah-kisah keislaman yang ada kaitannya dengan materi ajar. Hingga semangat siswa yang mulai turun karena durasi bisa bangkit kembali seketika karena gairah mereka disuguhi pada apa yang mereka inginkan.
Kelima, Gunakan permainan, banyak yang mengatakan bahwa permainan itu menarik dan menyenangkan, lalu kita sebagai pengajar yang cerdas akan membalut dan mengemas materi bahasa Arab itu dalam kemasan permainan, sehingga secara tidak sadar siswa-siswa asyik bermain sedang mereka ketika itu mendapatkan nilai edukatif hingga pembelajaran bahasa arab akan lebih menyenangkan, berkesan dan jauh dari kata bosan.
semua yang kita lakukan di atas ini dalam rangka menciptakan pembelajaran bahasa Arab yang menarik, efektif, efisien, berkesan dan menyenangkan, jauh dari kata bosan kejenuhan, dan juga yang lebih penting adalah untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa Arab, 'apapun' yang kita lakukan dalam rangka menumbuhkan kecintaan, karena apabila sudah timbul rasa cinta, rasa-rasanya Mahasiswa akan buta dan terus semangat berjuang tanpa lelah mempelajari dan memahami bahasa Arab, itu cita-cita kita sebagai pengajar, memberdayakan dan menyebarkan bahasa Arab hingga ke sudut-sudut relung jiwa.
Oleh: Sofiatus Zahriyah, M.Pd (Dosen STAI Al Falah Pamekasan)
Nur Kamilia (Mahasiswa STAI Al Falah Pamekasan)
Editor :mawardi@2021