Lewat Program Adiwiyata
Pemkab Bojonegoro Wujudkan Pendidikan Berbasis Lingkungan yang Berkelanjutan

Lewat Program Adiwiyata, Pemkab Bojonegoro Wujudkan Pendidikan Berbasis Lingkungan yang Berkelanjutan
SIGAPNEWS.CO.ID | BOJONEGORO – Program Adiwiyata sebagai bagian dari upaya mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan lestari, terus digalakkan oleh Pemkab Bojonegoro. Melalui program ini pula, Bojonegoro hendak mewujudkan gerakan pendidikan berbasis lingkungan yang berkelanjutan.
“Program Adiwiyata sejatinya sudah lama kita jalankan. Kini semangat itu kita hidupkan kembali dengan sinergi yang lebih kuat,” tegas Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah saat menghadiri kegiatan pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah yang diselenggarakan di ruang Angling Dharma lt.2 gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (25/08/2025).
Wakil Bupati menjelaskan, program Adiwiyata sejalan dengan visi dan misi Bupati Bojonegoro yang dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Yakni lima prioritas pembangunan: peningkatan SDM, pertumbuhan ekonomi, lingkungan lestari, pemerintahan yang bersih, serta kesejahteraan masyarakat.
Apalagi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, misi lingkungan lestari menjadi prioritas, termasuk pengelolaan sampah, peningkatan ruang terbuka hijau, serta kebersihan dari hulu hingga hilir. “Di sekolah, hal ini diwujudkan melalui program Adiwiyata,” jelasnya.
Hingga tahun 2023, tercatat ada 217 sekolah Adiwiyata di Bojonegoro. Yakni terdiri dari 170 tingkat kabupaten, 36 tingkat provinsi, 11 tingkat nasional dan mandiri. Beberapa sekolah bahkan berhasil menorehkan prestasi membanggakan, seperti SMPN 4 Bojonegoro (2016), SMPN 1 Bojonegoro (2018), dan SMAN 1 Sumberrejo (2019) yang meraih predikat Adiwiyata Mandiri.
Meski demikian, dalam lima tahun terakhir perkembangan Adiwiyata di Bojonegoro sempat melambat. Oleh karena itu, tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan kembali dengan target lebih banyak sekolah lolos ke tingkat provinsi, nasional, hingga mandiri. “Kami berharap sekolah-sekolah muda seperti SMAN 1 Sugihwaras dan SMPN 1 Margomulyo bisa menjadi motor penggerak menuju Adiwiyata Nasional,” tambahnya.
Dengan komitmen ini, Bojonegoro menargetkan tahun 2026 semakin banyak sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten naik ke jenjang yang lebih tinggi. Ini sebagai wujud nyata gerakan pendidikan berbasis lingkungan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro Luluk Alifah menuturkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan dalam suasana penuh semangat. Pihaknya terus mendorong gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah melalui program Adiwiyata. “Langkah ini merupakan salah satu upaya strategis untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang peduli serta berbudaya ramah lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah ini bertujuan memberikan pembinaan dan arahan kepada sekolah; mendorong partisipasi aktif sekolah, guru, dan peserta didik dalam menjaga kelestarian lingkungan; juga menumbuhkan kreativitas serta inovasi pembelajaran terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup. Selain itu, lewat kegiatan ini, pemkab berusaha mengimplementasikan proyek pendidikan berkelanjutan di sekolah masing-masing.
Sebanyak 80 sekolah rintisan Adiwiyata hadir dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari kepala sekolah, guru pendamping, serta tim Adiwiyata sekolah.
Luluk Alifah berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran lingkungan, memperkuat komitmen, serta meningkatkan kualitas sekolah Adiwiyata di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini juga diharapkan tidak hanya menjadi agenda seremonial, melainkan benar-benar dapat berjalan berkesinambungan menuju sekolah berwawasan lingkungan.(YY)
Editor :sitirahayu
Source : sigapnews.co.id