Menyambut Baik dan Siap Mendukung Program Strategis Nasional
KPH dan CDK Bersama Kemenhan dan Kodim 0813 Bojonegoro Survei Rencana Pembangunan Batalyon TP 886

Menyambut Baik dan Siap Mendukung Program Strategis Nasional, KPH dan CDK Bersama Kemenhan dan Kodim 0813 Bojonegoro Survei Rencana Pembangunan Batalyon TP 886
SIGAPNEWS.CO.ID | BOJONEGORO - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Batalyon Teritorial Pertanian (TP) 886 yang akan berlokasi di kawasan Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Pada (18/07/25).
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Administratur KPH Bojonegoro saat kegiatan survei lapangan bersama jajaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro.
“Kami dari KPH Bojonegoro menyambut baik dan siap mendukung program strategis nasional ini. Kerja sama lintas instansi seperti ini penting untuk mendorong ketahanan pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Perhutani akan berperan aktif dalam mendukung proses perencanaan maupun proses perizinan,” ujar Slamet Juwanto selaku Kepala KPH Bojonegoro.
Survei lokasi pembangunan dilaksanakan pada Jumat, 18 Juli 2025, dengan agenda utama melakukan peninjauan langsung ke kawasan yang direncanakan sebagai lokasi pembangunan Batalyon TP 886.
Perwakilan Kementerian Pertahanan, I Gusti Ayu Nyoman Setiawati, S.T., M.T, Kataloger Ahli Madya Puskod Baranahan Kemhan, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari agenda strategis nasional untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Ini adalah bagian dari program pemerintah agar supaya pemerataan untuk pembangunan ketahanan pangan dapat benar-benar dirasakan di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Ayu.
Sementara itu, Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi. Arief Rochman Hakim, SE, MM, menjelaskan alasan strategis pemilihan wilayah ini untuk pembangunan Batalyon TP 886.
“Program Presiden dalam hal ini adalah ketahanan pangan. Maksud dan tujuan dibangunnya batalyon ini adalah untuk pemerataan peningkatan ketahanan pangan. Nantinya, prajurit yang bertugas di sini bukan orang biasa, melainkan lulusan S1-S2 dari jurusan pertanian, peternakan, atau perikanan. Mereka akan mendampingi dan menyuluh para petani melalui ilmu yang mereka miliki,” jelas Arief.
“Lokasi ini dipilih karena dekat dengan fasilitas umum seperti layanan kesehatan dan sekolah. Satu batalyon bisa terdiri dari lebih 700 personel, jika ditambah keluarga bisa mencapai ribuan orang. Ini tentu akan ikut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar,” tambahnya.
Rencana pembangunan Batalyon TP 886 ini diharapkan menjadi sinergi konkret antara pertahanan dan pembangunan nasional. Dengan melibatkan TNI yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian, kehadiran mereka diharapkan tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan rakyat.(YY)
Editor :sitirahayu
Source : sigapnews.co.id