Menengok Tradisi Tangkap Ikan 'Memetan' di Desa Jati Blimbing Bojonegoro

Menengok Tradisi Tangkap Ikan 'Memetan' di Desa Jati Blimbing , Bojonegoro
SIGAPNEWS.CO.ID | BOJONEGORO - Tradisi unik terus dipertahankan oleh warga masyarakat Desa Jati Blimbing Kecamatan Dader , Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk memupuk kebersamaan dan kerukunan masyarakat desa setempat, yaitu dengan kegiatan "memetan".
Memetan, mempunyai arti mencari ikan. Warga setempat juga menyebut kegiatan tersebut dengan istilah gropyok ikan. Memetan di Desa Jati Blimbing , Kecamatan Dander, Kabupaten Bojongoro ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun dan setiap tahun digelar jelang datangnya musim kemarau atau di saat sungai di desa setempat sudah mulai surut atau tinggal sedikit, sehingga tradisi memetan sertiap tahun digelar pada tanggal atau waktu yang berbeda dan menjelang dilaksanakannya sedekah bumi (Manganan).
Panitia kegiatan menyampaikan bahwa acara memetan ini sudah menjadi agenda tahunan di Desa Jatiblimbing. Menurutnya pemerintah desa bersama karang taruna dan warga desa setempat akan tetap melestarikan tradisi memetan tersebut, karena selain menghibur, kegiatan tersebut juga sebagai wahana untuk bersih-bersih sungai dari sampah, sekaligus untuk menjaga lingkungan, agar saat musim penghujan tiba, aliran sungai bisa lancar.
"Kami berharap nantinya tradisi memetan ini menjadi ikon Desa Jatiblimbing. Semoga dengan diadakan memetan ini sungai menjadi bersih dan ikan disungai tetap dapat berkembang biak dengan baik." katanya .
Sementara itu, dari pantauan awak media ini di lapangan, sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, panita menggelar doa bersama agar dalam pelaksanaan kegiatan memetan tersebut mendapat perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT.
Selain di ikuti warga Desa Jatiblimbing, tidak sedikit warga dari luar desa setempat yang turut hadir mengikuti memetan tersebut, seperti warga dari kecamatan Sugihwaras, Temayang, Balen, bahkan ada juga yang berasal dari Kota.
Adapun ikan yang didapat warga cukup bergam, mulai jenis ikan wader atau tawes, ikan nila atau mujaer, betok, sepat, dan ikan gabus. Ada juga warga yang mendapatkan udang kali. Dalam acara memetan ini warga hanya diperbolekan menggunakan alat seser atau pun tangan kosong. Warga tidak boleh menggunakan jaring atau dengan cara disetrum.
Slamet (34), warga Kecamatan Sugihwaras, mengaku datang mengikuti gopyok ikan (memetan) tersebut setelah dirinya membaca informasi dari media sosial.
"Selain hobi, sekaligus untuk menyambung silaturrahmi dan olahraga, karena pas hari libur makane datang ke sini".(YY/Tris)
Editor :sitirahayu